MENU

TA'RIIFU NAFSII

My photo
Call me "James". I was taught and trained since childhood by my parents to be a strong and broad-minded and the adventurous life since childhood I go abroad and learn all the essence of life on earth 'now, I'm still studying in Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga INDONESIA.He he,,!

Sunday, March 13, 2011

KASIH SAYANG DARI SEGELAS AIR SUSU


Suatu hari,seorang anak laki-laki miskin yang hidup sebagai pedagang asongan dari pintu ke pintu biasanya dilakukan dikompleks-kompleks rumah Dinas kehabisan uang .kondisnya saat itu sangat lapar.Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya,akan tetapi dia hilang keberanian saat ibu muda istri pejabat membuka pintu.anak itu tidak jadi meminta makanan ,ia hanya berani meminta segelas segelas air.ibu muda tersebut melihat dan berfikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah sedang lapar.
Oleh karena itu,ia membawakan segelas besar susu.kemudian,anak lelaki tersebut minum dengan lahapnya dan bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?”
Ibu itu menjawab,”kamu tidak perlu membayar apapun,orang tua kami dulu megajarkan kami untuk tidak menerima bayaran jika melakukan suatu kebaikan,”kata ibu itu menambahkan.
Sambil menghabiskan susunya,anak lelaki tersebut berkata dalam hatinya :”Dari hatiku yang terdalam ,aku sangat simpati pada ibu yang berbaik hati ini,dia tidak sombong sekalipun istri seorang pejabat !”

Bebrapa puluh tauhun kemudian ,ibu muda dahulu (yang kini sudah agak lanjut usianya) mengalami sakit yang sangat kritis.balai pengobatan sudah tidak mampu lagi mengobati penyakit komplikasinya,apalagi saat ini ia berstatus sebagai janda seorang pensiunan kereta api.atas saran keluarganya,si wanita ini dipindahkan ke Rumah Sakit umum pemerintah yang ada di kota tersebut untuk diobservasi.namun,tetap saja tidak bisa diobati.akhirnya,dengan menjual barang-barang yang tersisa dan atas bantuan rekan-rekan sesame janda pensiunan,si wanita ini dikirim ke ibu kota karena disana ada dokter yanmg mampu mengobati penyakit komplikasinya itu.
Dr.jamaludin tohir dipanggil utnuk melakukan pemeriksaan.pada saat ia mendengar nama kota asal si ibu tersebut,terbersit seberkas pancaran yang aneh pada mata dr.jamal.segera ia bangkit mengenakan jubah kedokterannya dan bergegas turun melalui aula rumah sakit menuju kamar si wanita tersebut.Ia langsung mengenali wanita itu dengan sekali pandang.
Dr.jamal kemudian kembali keruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan serangkaian medical check up total serta terapi-terapi medis lainnya.
“Pokonya si wanita tersebut harus sembuh,”demikian obsesinya.mulai hari itu,si biu yang tergolek lemah tersebut menjadi perhatian dr.jamal dengan kasih saying yang tulus.memasuki bulan ketiga dirumah sakit tersebut ternyata si ibu benar-benar sembuh.
Lalu Dr.Jamal meminta bagian keuangan Rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya guna persetujuan.Dr.Jamal melihatnya,dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan tersebut.ia sangat yakin ibu ini tidak akan mampu membayar tagihan tersebut  walaupun harus dicicil seumur hidupnya.Bisnis yang dirintis bersama sang suami (Al-Marhum)ketika memasuki pension gagal karena ditipu orang,demikian cerita si ibu kepada dr.jamal bebrapa waktu lalu,hal ini pula yang membuat ia jatuh miskin,dengan seorang anak yang juga saat ini pengangguran.
Lembar tagihan akhirnya sampai ke tangan ibu yang malang itu.dengan rasa was-was ia memberanikan diri membaca tagihan yang disodorkan oleh bagian keuangan.disana tertera rincian biaya yang dikeluarkan selama ia menjalani pengobatan.dia berfikir dengan pandangan matanya yang sayu meredup disertai dengan guratan wajahnya yang agak memucat setelah melihat tagihan  tersebut “Bagaiman harus membayar tagihan tersebut walaupun semua apa yang dimilikinya sekarang dikeluarkan untuk membayar tagihan tersebut jauh dari cukup bahkan tidak sampai seperempatnya”akan tetapi,ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut.ia membaca tulisan yang berbunyi:”telah dibayar lunas dengan segelas besar air susu!” tertanda:Dr.Jamaludin Tohir.
(^_~)
<===($)===>
Ketika ditanya,apa yang paling membuat kebahagiaan manusia saat ini.mungkin jawaban yang paling tepat adalah dengan memberikan kebahagiaan kepada orang lain(K.G.Lim,1995).memberi memang lebih indah daripada menerima.memberi merupakan wujud dari kerendahan hati kita dihadapan sang pencipta.bahkan,seorang klien pernah bertutur:”kalaulah setiap orang di perusahaan mau member dan tidak berharap menerima,niscaya perusahaan tersebut akan kuat dan survive”
Member berarti melakukan inisiatif pertama tanpa mengahrapkan balasannya,karena ap yang dilakukan telah diperhitungkan oleh sang pencipta sebagai bagian dari kasih dan amal terhadap sesame.para psikolog di eropa telah melakukan serangkaian percobaan longitudinal dan menarik kesimpulan bahwa orang yang selalu member tanpa berharap balasanternyata memiliki daya tahan mental yang tinggi,lebih mampu mengahadapi cobaan hidup,dan terhindar dari penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh stress.
Tidak selamanya hidup iini stabil,ada saatnya kita mengalami goncangan hidup.jabatan,kebahagiaan,dan fasilitas yang dimiliki saat ini merupakan “baju” yang bisa dilepas setiap saat.namun,kebahagiaan yang diperoleh melalui memberi dengan tulus adalah sesuatu yang abdi.
Apa yang diberikan,baik itu berupa senyuman,perhatian,ucapan selamat,bahkan materi yang dimilikisecara langsung atau tidak langsung akan memberi dampak yang besar bagi penerima maupun si pemberi.
Segelas susu yang diberikan si ibu muda tadi telah memberikan dampak y6ang luar biasa bagi seorang anak yang ternyata adalah dr.jamaludin tohirketika member segelas susu kepada seorang anak miskin tersebut,si ibu tidak berfikir tentang balasan yang akan diperoleh daridari anak tersebut sekarang maupun nanti,semua sudah ada yang mengatur.memberi dari kelebihan mungkin merupakan hal yang biasa yang seharusnya dilakukan.namun,ketika member dari kekurangan kita,disinilah pemaknaan hidup yang lebih tinggi lagi.
By:
PARLINDUNGAN MARPAUNG dalam bukunya SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG.